Beliau memang mencintai orang miskin tetapi anti kemiskinan, beliau mencintau orang yg tertindas, tetapi anti penindasan, beliau mencintai orang yg terdzalimi, tetapi beliau anti mendzalimi.
Terbukti ketika berhasil mendirikan masjid Nabawi, maka beliau berada diantara para sahabatnya yang miskin-miskin, beliau mencintai dan mengangkat derajat orang-orang miskin, bahkan beliau pernah bersabda, “jika engkau mencari saya carilah di tempat – tempat bersama ororang-orang miskin.”
Saking cintanya kepada orang-orang miskin menyebabkan sahabat yang kaya menjadi iri karena terbatas utk bersama Nabi, bahkan dalam riwayat nabi pernah memperbaiki sandalnya orang miskin yang rusak, juga pernah menjahit orang miskin yang sudah tua, lebih dari itu beliau pernah makan satu piring dengan budak, karena itu beliau sangat disayangi oleh umatnya.
Dalam suatu riwayat juga diceritakan ketika seorang tukang sapu masjid yang tua meninggal namun beliau tidak dikasih tahu, maka tampak marah dan minta diantarkan ke kuburnya untuk mensholatkan.
Mari kita lihat pada diri kita masing-masing, ada kalanya kita lebih senang dan bangga jika bersama orang-orang yang kaya, bahkan merasa gensi kalau bersanding bersama orang-orang miskin, padahal Nabi seorang kepala negara begitu dekatnya dengan orang-orang miskin.
sumber : mta-madiun.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Mudah-mudahan kita bisa meniru apa yang menjadi sikap dari tauladan kita ( Nabi Muhammad SAW ).
Posting Komentar