Hai orang-orang yg beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu BERTAQWA (TQS. Al Baqarah : 183)
Ibarat samudera, Bulan Ramadhan menyimpan sejuta mutiara kemuliaan, memendam perbendaharaan segala keagungan dan di dalamnya bersemayam aneka kebesaran. Ramadhan juga merupakan cakrawala curahan karunia Allah SWT karena semua aktivitas hamba yang beriman pada bulan ini dinilai sebagai ibadah. Kecil yang dilakukan tetapi besar pahalanya di sisi Allah. Ringan yang dikerjakan namun berat timbangan di hadapan Allah. Apalagi jika amal yang besar dan berat, tentu akan mampu melesatkan hamba ke derajat kemuliaan dan meraih kenikmatan surga-Nya. InsyaAllah:)
Datangnya Ramadhan bagi orang Mukmin adalah laksana ‘kekasih’ yang sangat ia rindukan; dengan sukacita ia akan menyiapkan segala sesuatu yang dapat mengantarkan perjumpaan menjadi penuh makna, berkesan dalam dan senantiasa melahirkan harapan-harapan mulia.
Sebagai seorang Muslim yang cerdas, kita perlu strategi juga dalam memasuki Ramadhan. Dengan tujuan agar mendapatkan nilai ibadah dan ilmu yang maksimal di bulan Ramadhan sehingga kita nanti bisa ‘benar-benar’ sedang dijalan ketaqwaan. Seterusnya, tidak hanya selesai di bulan itu sajah!
Didalam semua urusan, kita wajib mengerjakan dengan maksimal. Termasuk di bulan Ramadhan, sangat mungkin 99,9% kita tidak akan bertemu bulan itu di tahun mendatang. Alias telah datang ‘Sang Pemutus Segala yang didunia’ (baca:mati). Nah, mari kita cermati beberapa hal sebelum memasuki bulan Ramadhan beberapa puluh jam lagi.
1. Mengetahui Ilmunya
Pelajari Hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(TQS. AL Isra :36)
Brosur yang telah berkali-kali dikeluarkan MTA patut dan harus dibaca kembali. Catatan2 kajian tentang puasa dibuka lagi. Termasuk tanja jawab mengenai serba-serbi puasa. Apa itu fidyah? apa itu Sahur? bagaimana doa pas berbuka yang benar? Gimana kalau haid, nifas, menyusui dst.
Sehingga kita akan makin mantap memasuki bulan Ramadhan dengan pelbagai amalan. Seperti yang Al Ustadz pesankan ahad lalu ..jangan sampai puasa itu hanya dapat lapar dan hausnya dikarenakan tidak mengerti atau tidak mau mengerti.
2. Hindarkan dari perbuatan syirik, hura-hura, ibadah tidak berdalil dan tidak bermanfaat
Kadangkala masih banyak disekitar kita menyambut memasuki bulan puasa dengan hal2 yang tidak dituntunkan. Padusan, sadranan atau ritual lainnya yang tidak dituntunkan harus ditinggalkan. Hindari pemborosan dan kesia-sia-an. Bagi yang ingin pemanasan ibadah, silahkan amalkan puasa sebanyak-banyaknya di bulan Sa’ban (tentunya dengan niat yang benar).
3. Buatlah Jadwal selama sebulan tersebut
Hal yang bagus jika kita mempunyai perencanaan yang matang. Kapan harus nafar, kapan harus kajian, iktikaf, zakat fitrah dsb. Termasuk amalan2 harian seperti sholat sunnah, tilawah, membaca kitab dsb. Jangan sampai waktu puasa habis untuk tanpa nilai ibadah. Termasuk juga bermuamalah dan bersedekah, jangan lupa! :)
Akan lebih baik pula ada semacam target2 ibadah. Ini akan menjaga konsistensi (istiqomah) dalam segala hal termasuk diluar ramadhan. Jangan semangat pas awal2nya saja, setelah itu hanyut menyambut hari kemenangan. Dimana sebagian orang menafsirkan sebagai hari kebebasan, bebas tidak susah karena puasa:(
4. Persiapkan Kondisi dan Ekonomi
Kesehatan harus selalu dijaga. Jangan sampai sakit, karena kalo dah sakit akan repot dan terasa berat untuk menjalankan ibadah. Nggak enak banget pas hari pertama malah sakit.
Saya salut dengan teman2 pedagang makanan yang leren (berhenti sementara) . Mereka meniatkan diri untuk total beribadah tidak terganggu dengan hingar bingar mencari rupiah. Konsekuensinya adalah menyiapkan semua itu sebelum puasa.
Bagi yang memang terikat bekerja. Harus tetap bersemangat dan produktif dalam kerja. Bukan malah aras-arasen dengan dalih puasa. Kita tunjukkan kepada ummat lain, bahwa puasa itu membawa semangat baru. Bukankah kemenangan2 Rosululloh SAW beserta shahabatnya banyak terjadi di bulan Ramadhan.
5. Sambut dengan gembira dan rasa syukur.
Kalau perasaan yang muncul bukan yang itu. Maka akan menjadikan beban baru dalam menyelesaikan bulan puasa, padahal kalo kita faham dan mengerti. Itulah bulan yang ditunggu-tunggu. Bulan untuk menempa diri kembali untuk menuju pribadi Taqwa. InsyaAllah
sumber :mta-online.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar