Dari Yahya bin Sa’id, bahwasanya Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah mengirim pasukan ke negeri Syam, lalu beliau mengantarkan pasukan dengan berjalan kaki, sedangkan Yazid bin Abu Sufyan yang saat itu memimpin seperempat dari tentara tersebut naik kuda. Orang-orang berkata bahwa Yazid berkata kepada Abu Bakar, “Silahkan engkau yang naik, atau aku yang turun”. Abu Bakar berkata, “Engkau tidak boleh turun dan saya tidak akan naik. Saya mengharapkan dengan langkah-langkahku ini pahala di jalan Allah.” Kemudian Abu Bakar berkata kepadanya; “Sungguh kamu akan mendapati suatu kaum yang menganggap bahwa mereka itu menahan dirinya untuk Allah, maka biarkanlah mereka dengan keyaqinan mereka, bahwa mereka itu menahan dirinya untuk Allah. Kamu juga akan mendapati suatu kaum yang menggunduli bagian tengah kepala mereka, maka pukullah apa yang mereka cukur tersebut dengan pedang. Dan sungguh saya berpesan kepadamu dengan sepuluh perkara : 1. jangan sekali-kali kamu membunuh wanita, 2. anak-anak dan 3. orang yang sudah tua. 4. jangan menebang pohon yang sedang berbuah, 5. jangan merobohkan bangunan, 6. jangan menyembelih kambing dan 7. Jangan pula unta kecuali untuk dimakan, 8. jangan membakar (sarang) lebah dan mencerai-beraikannya. 9. janganlah khianat, dan 10. Jangan menjadi seorang yang penakut”. [HR. Maalik dalam Al-Muwaththa’ juz 2, hal. 447, no 10]
Artikel ini di coppy sepenuhnya dari mt@fm.comIndahnya Islam walau dalam peperangan
Written By mt@kebumen on Minggu, 22 Mei 2011 | 09.37
Sudahlah sangat tepat bila orang mengatakan Islam itu Indah, dalam arti akhlaq orang Islam seharusnya indah sebagaimana dalam banyak riwayat dicontohkan oleh Rasul dan para sahabatnya. Bahkan dalam peperangan sekalipun Islam tetap mempunyai aturan yang sangat indah, sebagaimana riwayat berikut :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar